Kira-kira, apa yang sebaiknya dilakukan saat menyusun aktivitas online marketing? Ya, itu adalah menjadikan website sebagai pusat dari strategi pemasaran online.
Seperti yang kita ketahui, pemasaran online telah berkembang menjadi pusat dari kegiatan marketing selama beberapa tahun belakangan ini.
Kenapa bisa begitu?
Alasannya karena pemasaran online dinilai lebih mudah untuk diperhitungkan hasilnya. Selain itu juga memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pemasaran offline.
Hal ini tidak berarti pemasaran offline tidak dibutuhkan lagi dalam kegiatan bisnis. Pemasaran offline tetap bermanfaat untuk menciptakan “presence” di kancah publik.
Sehingga dalam strategi pemasaran yang akan dijalankan, harus ada upaya yang lebih kreatif dalam menggabungkan pemasaran offline dan online. Agar mencapai audiens pelanggan yang lebih luas dan strategi marketing yang lebih efektif.
Website vs Media Sosial
Meskipun media sosial merupakan tool marketing yang bagus, website juga tidak kalah keren. Malahan banyak sekali peluang yang bisa digali dengan menjadikan website sebagai pusat dari agenda pemasaran online.
Untuk itu, agar bisa menyampaikan pesan pemasaran pada target audiens secara online dengan efektif, harus menjadikan website sebagai marketing tool. Yang akan menjadi rujukan bagi setiap orang yang ingin mengetahui produk apa saja yang ditawarkan.
Lebih jauh dari itu, website kita tidak hanya akan memberikan kesan pertama yang dialami sebagian besar orang saat kepo tentang bisnis kita. Tetapi juga “rumah” bagi semua materi pemasaran online bisnis kita.
Dengan kata lain, target audiens akan menggunakan website untuk mempelajari lebih lanjut tentang 3 hal berikut:
- Gambaran usaha kita
- Produk dan layanan kita
- Nilai-nilai dan budaya perusahaan
Langkah Strategis 3-6 Bulan Pertama
Ada beberapa langkah strategis yang bisa kita lakukan pada tahapan awal. Setidaknya di masa 3-6 bulan pertama, untuk membangun kampanye digital di ranah online. Antara lain:
- Membuat website, menata layout dan penuhi seluruh fitur yang diperlukan di dalamnya.
- Membangun konten yang menarik, informatif, dan bermanfaat bagi target audiens. Serta SEO-able agar memudahkan search engine menemukan konten yang ada di dalam website.
- Membuat landing page untuk produk unggulan dengan copywriting yang mengarah ke konversi penjualan.
- Promosi online via Google Ads, Facebook Ads, dan Instragram Ads. Tujuannya untuk membangun brand awareness dan mengarahkan trafik pengunjung dari media sosial ke website.
- Merapikan akun-akun di platform marketplace, menata ulang tampilan produk-produk yang akan dijual, serta memanfaatkan fasilitas promosi di marketplace. Harapannya tetap ada penjualan selama masa transisi ke website.
- Membuat SOP customer support yang lebih efektif dan efisien. Nantinya ini bisa digunakan untuk support layanan chat via website maupun marketplace.
- Mulai membangun interaksi dengan target audiens melalui platform media sosial Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube.
Ketika pondasi marketing pada website sudah kokoh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan forecasting dan memperdalam strategi marketing yang lebih mendorong ke konversi penjualan.
Semoga bermanfaat 🙂