Masih melanjutkan perihal dasar-dasar pembuatan website, kali ini saya akan membahas apa itu domain.
Jika Anda membuka website seperti Facebook.com, Twitter.com, Google.com, Yahoo.com, Webhostmu.com, bisa dipastikan Anda sedang mengunjungi alamat website tersebut. Ya, nama-nama alamat itu adalah nama domain.
Jujur, untuk pengertian domain ini, saya juga masih sering mendapati orang-orang yang belum paham apa itu domain. Padahal sehari-harinya mereka juga kadang menggunakan internet dan membuka situs seperti Tokobagus.com, Berniaga.com, dan tentu saja tidak ketinggalan Facebook dan Twitter.
Lalu, apa itu domain?
Masih menggunakan analogi bangunan dan tanah seperti ketika saya menggambarkan tentang pengertian hosting.
Ibarat sebuah bangunan, tanah tempat bangunan berdiri adalah hosting, sedangkan bangunan adalah website, dan alamat bangunan tersebut adalah domain.
Seringkali orang terbalik-balik dalam memahami istilah ini. Jangan khawatir, Anda tidak sendirian, saya pun begitu dulunya. Nah sekarang jadi kewajiban saya untuk menyampaikan kepada Anda.
Kemudian untuk memilikinya, Anda bisa membelinya di domain provider atau penyedia domain seperti Webhostmu.com.
Satu hal yang perlu diingat, nama domain ini bukan berarti setelah Anda membeli lalu bisa jadi milik Anda seterusnya. Tidak… Kepemilikan nama domain ada masa berlakunya. Minimal 1 tahun. Dan setelah expired, Anda bisa memperpanjang jika masih ingin menggunakannya.
Idealnya, ketika memilih nama domain yang hendak digunakan ada baiknya yang mudah diingat dan diucapkan. Sehingga memudahkan orang lain yang ingin mengunjungi situs Anda. Coba Anda baca tips memilih nama domain, di artikel tersebut dijelaskan bagaimana sebaiknya memilih nama domain.
Selanjutnya, jika Anda sudah memiliki alamat domain, pastikan hubungkan dengan server hosting Anda supaya domain tersebut bisa diakses. Istilahnya adalah pointing IP. Maksudnya arahkan alamat IP domain Anda ke IP hosting milik Anda. Setelah itu baru orang lain bisa melihat Anda di internet.
Jenis-jenis Domain
Jangan bingung, domain memiliki beberapa istilah yang sering digunakan, seperti:
- Sub Domain
- Addon Domain
- Parking Domain
1/ Subdomain
Subdomain adalah bagian dari domain utama yang berdiri sendiri dan dapat diakses sebagai entitas terpisah. Subdomain ditempatkan di depan domain utama dan dipisahkan oleh titik.
Misalnya, jika “blog.contoh.com” adalah subdomain dari “contoh.com”, maka “blog” adalah subdomain yang memuat konten unik atau memiliki fungsi tertentu yang terpisah dari domain utama.
2/ Addon Domain
Addon domain adalah domain tambahan yang dapat dihosting pada satu akun hosting. Dengan kata lain, dengan menggunakan satu akun hosting, Anda dapat menambahkan domain tambahan yang memiliki website sendiri.
Setiap addon domain memiliki direktori sendiri di server yang berisi file-file untuk website tersebut. Ini memungkinkan pengguna memiliki beberapa situs web dengan satu akun hosting.
3/ Parking Domain
Parking domain adalah praktek mengarahkan satu domain ke domain lain, dengan menunjukkannya pada direktori atau halaman web dari domain utama. Ini sering digunakan ketika seseorang memiliki beberapa domain dan ingin semua domain tersebut mengarah pada satu website utama.
Meskipun domain yang diparkir akan menampilkan konten dari domain utama, alamat di kolom alamat (address bar) juga tetap menggunakan nama domain yang diparkir. Jadi alih-alih membuat website baru untuk domain yang baru, dengan metode ini Anda cukup membuat satu website saja yang bisa diakses menggunakan domain lain.
Domain Ownership
Setiap nama domain yang didaftarkan memiliki data pemilik. Istilahnya WHOIS Domain. Umumnya ini berisi data dari pihak atau individu yang mendaftarkan nama domain tersebut.
Terdapat 4 jenis data kontak domain yang perlu Anda ketahui dan apa saja perannya, diantaranya:
1/ Registrant (Kontak Organisasi):
- Registrant adalah pemilik atau pemegang hak hukum atas nama domain.
- Kontak ini dapat mewakili individu atau organisasi.
- Memiliki kepemilikan dan kendali utama atas domain.
2/ Administrative Contact (Kontak Administratif):
- Admin Contact bertanggung jawab atas tugas administratif kritis terkait domain.
- Menerima pemberitahuan penting terkait masa berlaku domain.
- Persetujuan untuk transfer domain seringkali memerlukan persetujuan mereka.
- Informasi Admin Contact umumnya terdaftar dalam basis data Whois kecuali jika Direct Privacy diaktifkan.
3/ Technical Contact (Kontak Teknis):
- Technical Contact bertanggung jawab atas manajemen dan pembaruan server nama DNS (Domain Name System) yang terkait dengan domain.
- Berperan penting dalam memastikan fungsionalitas teknis domain.
- Tugasnya seringkali melibatkan proses konfigurasi catatan DNS, penyelesaian masalah teknis, dan memastikan operasi domain berjalan lancar.
4/ Billing Contact (Kontak Billing):
- Billing Contact bertanggung jawab atas urusan keuangan terkait nama domain.
- Termasuk pembayaran untuk registrasi awal domain, biaya perpanjangan, dan biaya lisensi terkait.
- Mengelola aspek keuangan domain, memastikan bahwa domain tetap dalam kondisi baik.
Jadi setiap kontak memiliki fungsi spesifik dalam ekosistem pengelolaan domain. Registrant mewakili pemilik hukum domain, sementara Admin Contact mengawasi tugas administratif dan transfer. Technical Contact memastikan infrastruktur teknis domain berfungsi dengan baik, dan Billing Contact mengelola aspek keuangan.
Baiklah, kiranya itu dulu pembahasan tentang apa itu domain. Jika Anda masih merasa kurang paham, silahkan sampaikan pada kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat.