Hai blogger.. Hai para penulis..
Pernahkah Anda merasa begitu bersemangat ingin menulis suatu topik, hingga dalam pikiran muncul kata-kata indah bait demi bait seolah-olah Anda bisa dengan begitu detilnya menggambarkan topik tersebut …
… dan beberapa saat kemudian ketika hendak mencurahkannya ke dalam bentuk teks atau tulisan, baik itu kertas, ataupun aplikasi word processor di PC / laptop, mendadak ide tulisan dan kata-kata yang sudah tersusun hilang seketika?
Saya yakin banyak dari Anda yang mengalami hal ini. Seolah-olah Anda mendadak speechless seperti ketika hendak melamar seorang gadis pujaan, ketemu dengan calon mertua, dan Anda dikelilingi oleh orang banyak. Keringat bercucuran dan tangan menjadi dingin.
Hahaha.. Maaf, agak lebay menggambarkannya…
Tapi memang kenyataannya orang-orang pasti pernah mengalami hal tersebut setidaknya sesekali dalam hidupnya. Susah menulis ketika ingin menulis.
Kalau teman-teman yang dari jurusan non-eksak pasti sudah tidak asing lagi dengan pengalaman ini, yakni sering mengalami susah menulis ketika sedang ujian pada mata pelajaran sosial. Pasti banyak mengarang indahnya. Dan kemampuan kita menjabarkan sesuatu benar-benar diuji.
Menulis itu ibarat kita sedang berbicara, bedanya kalau menulis kita berbicara lewat tulisan. Otak berpikir, dan tangan mengeksekusi. Nah, masalahnya kita jarang sekali melatih hal ini. Tidak seperti berbicara, yang sudah menjadi kebiasaan semenjak kita lahir.
Oleh karena itu ketika hendak mencurahkan apa yang ada di dalam pikiran kita dalam bentuk tulisan, semua kata-kata yang sudah tersusun menjadi hilang. Boom…
Writer’s Block
Hasil dari tanya-tanya mbah Google, orang yang ingin menulis dan mendadak semua idenya menghilang seketika sering dikatakan sedang menghadapi Writers Block.
Ada sebuah referensi dari situs Crossbooks.com yang menggambarkan kondisi ini..
Writers Block: One minute you’ll find yourself quickly scribbling down sentences and beautiful lines in a furious fit of inspiration, and the next you’ll suddenly find yourself stuck, drawing a complete blank, staring vacantly at your computer or notebook.
Kalau saya boleh bilang, itu adalah sebuah keadaan mental pikiran seseorang yang mengatakan pada dirinya sendiri seolah-olah seperti “saya mau menulis apa ya?”
Dan dengan adanya mantra tersebut, kata-kata kita benar-benar menjadi hilang.
Jujur saja, saya belum pernah melakukan survey atau tanya-tanya kepada banyak orang tentang bagaimana cara mengatasi susah menulis ini. Apalagi saya bukan seorang wartawan, atau berlatar pendidikan di bidang sastra.
Dah harus saya akui, menulis memang susah. Membutuhkan kerja keras, kesabaran dan dedikasi untuk melakukannya.
Namun pengalaman saya membuktikan, ketika saya terus berusaha untuk tetap menulis, dan berusaha jujur dengan perasaan hati saat hendak menulis, maka ide dalam pikiran kita akan mulai mengalir. Layaknya rembesan air hujan yang tadinya hanya berupa tetes-tetes kecil namun lama-lama bisa menjadi aliran yang mengucur dengan derasnya.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah tetap menulis dan biarkan pikiran Anda mengeluarkan kata-katanya, lalu perintahkan tangan Anda untuk menuliskannya dengan segera, TANPA EDIT!.
Proses edit bisa kita lakukan setelah semua tulisan jadi atau setelah selesai per paragraf. Kita bisa pilih mana yang lebih nyaman.
Dengan begitu, Anda sama saja seperti memberikan ijin pada otak Anda untuk membuka gembok pikiran Writers Block dengan sendirinya, dengan fitur self-unlock yang juga sudah tertanam pada otak kita.
Hebat bukan??
Dan, itu yang sedang terjadi dengan diri saya saat menulis tulisan ini.. *pengakuan*
Btw, jika Anda merasa tips cara mengatasi susah menulis ini bermanfaat, bagikan tulisan ini untuk membantu orang lain yang juga sedang mengalami Writers Block yah..
Baca juga tips menulis blog lain di Blog Webhostmu.
Semoga berguna.. 🙂